Jumat, 08 Mei 2015

banjir di tegowanu

Ribuan Rumah Terendam Banjir, Warga Grobogan Diungsikan


Ribuan Rumah Terendam Banjir, Warga Grobogan Diungsikan
Sejumlah warga melintasi genangan banjir di Desa Tajemsari, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (03/05/2015). Berdasarkan data dari Pemerintah Desa setempat, sebanyak 4800 jiwa diungsikan akibat banjir dan 1090 rumah terendam banjir di Desa Tajemsari dan Desa Karangpasar, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa tengah. 
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Dua desa di Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terisolir, Minggu (3/5/2015). Aktivitas perekonomian perdesaan ini lumpuh total akibat terendam banjir. Sudah lebih dari sepekan atau 10 hari banjir yang menggenangi wilayah ini tak jua surut.
Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul sungai cabean yang masuk wilayah Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak. Panjang jebolan yang mencapai 50 meter itu setidaknya juga ikut merendam ratusan hektar persawahan di Kecamatan Guntur dan Kecamatan Tegowanu. Areal persawahan yang telah tertutup banjir itu kini serupa dengan sungai.
Banjir tidak menggenangi pemukiman di Demak melainkan menggenangi pemukiman Desa di Grobogan.
Berdasarkan data dari Pemerintah Desa setempat, sebanyak 4800 jiwa warga Desa Tajemsari dan Desa Karangpasar, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, diungsikan akibat banjir dan 1090 rumah terendam banjir di Desa Tajemsari dan Desa Karangpasar, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Kini, ketinggian genangan air telah mencapai 2,5 meter.
Kepala Desa Tajemsari, Pujiyanto, menuturkan, banjir akibat tanggul sungai jebol sudah sering kali melanda desanya. Kondisi itu, sambung dia, sudah seperti agenda rutin tahunan. Meski demikian, dia mengaku jika banjir kali ini terhitung lebih dahsyat dibanding kejadian sebelum-belumnya.
" Banjir-banjir sebelumnya cepat surut dan ketinggian tak separah kali ini. Banjir ini sama dengan banjir yang terjadi beberapa tahun yang lalu waktu terjadi banjir besar di Grobogan, " terang Pujiyanto. Pujiyanto menambahkan, banjir yang telah lebih dari sepekan bertahan di desanya belum menunjukkan kondisi surut. Bahkan, setiap hari kondisi air semakin bertambah. " Dataran di desa saya kan cekung mas. Apalagi perbaikan tanggul juga belum menutup tanggul sehingga sir seperti dijor, " imbuhnya.
Seperti halnya Pujiyanto, Kepala Desa Karangpasar, Sarwati juga berucap demikian. Menurut dia, banjir telah mengganggu aktivitas warga. Sekolahan dan juga perkantoran yang ada di dua Desa itu telah diliburkan lantaran terendam banjir.
" Aktivitas warga secara otomatis libur dan mereka bertahan di beberapa tempat pengungsian. Meski ada sebagian yang bertahan di rumah itu karena pondasi bangunan tinggi, " ungkap Sarwati.
Dikatakan Sarwati, pemerintah telah memfasilitasi beberapa lokasi pengungsian termasuk dapur umum dan tenda medis sejak sepekan yang lalu. Warga hanya berharap perbaikan tanggul segera tuntas sehingga ketinggian air banjir tidak terus bertambah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar